Penyakit demam berdarah dengue terus menghantui. Jangan panik, kenali gejalanya di sini.
Penyakit demam berdarah dengue atau dikenal juga dengan sebutan DBD, tak pernah benar-benar lepas dari negeri ini. Di awal tahun 2019 ini saja, Dinas Kesehatan DKI Jakarta sempat mengumumkan bahwa wilayah Jakarta masuk dalam fase waspada.
Seruan agar mewaspadai serangan demam berdarah dengue ini bukan main-main. Sebab, tak sedikit kasus kematian yang terjadi karena serangan penyakit yang berawal dari gigitan nyamuk Aedes aegypti ini.
Kenali Gejalanya!
Demam berdarah dengue atau DBD bisa dikenali siapa saja dari beberapa gejala yang muncul. Berikut tanda-tanda tersebut:
- Demam tinggi selama 5-7 hari
- Sakit kepala berat (khususnya di bagian dahi)
- Nyeri di sekujur tubuh
- Mual dan muntah
- Muka kemerahan dan muncul ruam merah di beberapa bagian tubuh
Bila muncul tanda-tanda tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter dan mintalah untuk dilakukan pemeriksaan darah. Pemeriksaan darah di laboratorium dengan hasil leukosit dan trombosit yang terus menurun (kurang dari 100.000) merupakan salah satu pertanda yang penting untuk diperhatikan.
Lakukan Pencegahan
Demam berdarah dengue bisa dicegah. Salah satu caranya adalah dengan mengendalikan jumlah nyamuk Aedes aegypti yang merupakan nyamuk pembawa DBD. Misalnya dengan melakukan fogging.
Meski demikian, dr. Dyah Novita Anggraini dari KlikDokter, menyampaikan bahwa fogging tidak benar-benar dapat membasmi nyamuk Aedes aegypti hingga seratus persen.
Selain fogging, upaya lain yang juga bisa dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan. Menaburkan bubuk abate di tempat-tempat penampungan air terbuka (kamar mandi dan kolam), menguras tempat penampungan air dan menutupnya agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk, dan menanam tanaman pengusir nyamuk juga bisa dilakukan.
Mengenali gejala demam berdarah dengue memang penting agar langkah pengobatan yang tepat bisa segera dilakukan. Meski demikian, tindakan pencegahan jauh lebih penting.